DESA WISATA: POSITIF, NEGATIF, HINGGA KONSEP TERRA

Pengembangan sebuah desa yang memiliki potensi wisata baik dari bentangan alamnya, produk lokalnya, hingga keunikan adat dan budaya tentu saja salah satunya didasarkan pada peningkatan kesejahteraan rakyat dalam bidang ekonomi. 

Sisi positif lain dari dibangunnya sebuah desa wisata dalam bidang ekonomi adalah terbukanya lapangan kerja yang baru bagi penduduk setempat, serta berdampak juga pada penjualan terhadap produk lokal desa tersebut.

Dengan hadirnya para turis, akan menggairahkan sektor penjualan berupa produk local berupa kerajinan tangan atau makanan khas daerah. Selain itu, juga akan mebmuat adanya perbaikan atau pembangunan dalam hal infrastruktur dalam desa wisata tersebut.

Ini hanya tinjauan dari segi ekonomi. Tentu banyak dampak positif yang diberikan sebuah desa wisata. Namun, kita juga harus tetap wasapada terhadap dampak negatif dari desa wisata.

salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi dalam pembangunan desa wisata adalah kemungkinan lahan pertanian di desa yang makin terdesak atau berubah fungsi dari untuk cocok tanam hanya jadi pemandangan yang tidak digarap dengan serius.

Selain soal lahan yang semakin terdesak, ada juga masalah lain yang berpotensi merugikan seperti pengelolaan sampah hingga akan meningkan budaya hidup konsumtif, Kriminal dan kebiasaan lain yang bisa jadi memang sudah ada, namun akan semakn menigkat.

Keberadaan dampak negatif ini hendaknya dihadapi dengan bijak, tidak juga jadi menghentikan atau meniadakan niat atau ide terhadap desa wisata.

Lalu, bagaimana membangun dedsa wisata yang aman dan terkendali ?

Pelaku desa wisata perlu menerapkan konsep mutu pelayanan prima diantaranya tangible, empaty, reliability, responsiveness, assurance (TERRA)

Tangible (berwujud) adalah kemampuan pelaku wisata dalam menunjukkan eksistensinya ke pihak eksternal, yaitu terkait dengan penampilan sarana dan prasarana, fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan sarana komunikasi di daerah yang dijadikan destinasi wisata.  

Empaty dalam hal ini kepedulian pelaku desa wisata dalam melakukan komunikasi yang memiliki rasa hormat, bersahabat dan kemampuan memahami kebutuhan wisatawan serta calon wisatawan. 

Reliability (kehandalan) kemampuan pelaku wisata untuk memberikan pelayanan yang ramah dan terpercaya, memberikan informasi yang mudah dan lengkap untuk wisatawan. 

Responsiveness (cepat tanggap) adalah kemampuan pelaku wisata untuk membantu dan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat dalam menyebarkan informasi yang jelas kepada wisatawan. 

Assurance (Jaminan kepastian) kemampuan pelaku wisata mencakup pengetahuan, kesopanan, sifat terpercaya dalam menjamin kepastian dan keadaan wisatawan dalam kunjungan di desa wisata.

Desa Wisata adalah proyek yang pastinya akan menguntungkan dan diperlukan. Mengingat begitu banyak dampak positif pembangunan desa wisata, apalagi untuk hal perokonomian masyarakat. Tapi, pembangunannya harus bisa merangkul berbagai pihak supaya bisa menghadirkan desa wisata yang aman dan bersahabat.